Salah satu tempat tamasya bagi masyarakat
Bima selain Lawata adalah Kalaki. Kalaki adalah pantai berpasir yang
cukup landai, terletak di sebelah selatan kota Bima. Dari kota Bima,
melewati Lawata menuju ke arah Lapangan Terbang Palibelo. Di Kalaki,
pengunjung bisa bermain air laut yang dangkal, atau piknik sambil
menikmati pemandangan laut teluk Bima. Pengunjung Pantai Kalaki umumnya
berasal dari kota Bima dan dari kecamatan Woha dan Belo/Palibelo. Pada
waktu liburan seperti saat Aru Raja (Lebaran), pantai Kalaki ramai
sekali. Para pedagang jauh-jauh hari sudah mendirikan tenda-tenda di
pinggir jalan sepanjang pantai. Sebenarnya, pantai Kalaki tidaklah
terlalu bagus. Pasirnya bercampur lumpur sehingga kalau dilalui akan
menjadi keruh. Di samping itu terdapat banyak batu-batu yang cukup tajam
jika diinjak, dan tentu sangat tidak nyaman karena bisa menyandung.
Pantai juga terlalu landai sehingga untuk mendapatkan kedalaman yang
cukup untuk berenang atau menyelam, pengunjung harus masuk jauh ke dalam
laut.
Jika air laut surut, pemandangan menjadi
tidak sedap lagi karena air menjadi sangat jauh ke dalam sementara
daratan yang ditinggalkannya tampak penuh batu yang berserakan. Pemda
Kabupaten Bima yang menjadi “pemilik” pantai Kalaki tampak sudah
melakukan beberapa “pembangunan” di pantai tersebut, berupa beberapa
shelter yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk berteduh dan
duduk-duduk. Namun jumlahnya tentu tidak mencukupi saat pengunjung ramai
seperti ketika Aru Raja. Pengunjung akhirnya menggelar tikar dan
berkelompok di kebun orang di seberang pantai. Mereka umumnya mengadakan
acara berbeque atau “bakar-bakar” di tempat itu. Biasanya, yang dibakar
adalah ayam dan ikan laut. Pantai Kalaki, sekali lagi, menjadi pilihan
masyarakat untuk piknik karena tidak banyak pilihan yang lebih baik
lagi. Pantai di teluk Waworada (sebelah timur Karumbu) yang lebih indah
dengan view pantai selatan sangat jauh dan fasilitas jalan juga belum
memadai. Dalam hal ini, Pemda Kabupaten Bima masih harus berperan lagi
dalam menata obyek wisata yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar